1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan.
Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain
itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu cadas,
di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi. Lumut kerak dapat
berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan yang
cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan perintis.
a. Ciri-Ciri Lumut Kerak
Lumut
kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan dalam waktu
yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari secara
terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun
hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah
pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya
kurang dari 1 cm.
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme
dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang
berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta),
seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan
ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.
Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis
ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang
heterotrof dapat menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas
serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
b. Reproduksi Lumut Kerak
Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi.
Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai dapat tumbuh
menjadi tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi aseksual dapat
dilakukan dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang terbungkus hifa
dan berwarna putih) di tempat yang sesuai maka sel tersebut akan tumbuh
menjadi lumut kerak baru.
Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup.
Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika
spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi simbiosis
lagi dan akan tumbuh lumut kerak baru.
c. Peran Lumut Kerak bagi Kehidupan Manusia
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma,
indikator pencemaran udara, pigmennya dapat digunakan sebagai bahan
kertas lakmus celup atau indikator pH, dan di daerah batu-batuan lumut
kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.
2. Mikoriza
Mikoriza
adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza.
Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme.
Jamur diuntungkan karena mendapat zat organik, sedangkan tanaman mendapatkan air dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat hidup.
Mikoriza
terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza.
Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga
masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.
Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah
permukaan akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus