Keuntungan :
1.Linux merupakan sistem operasi bebas dan terbuka. Sehingga dapat
dikatakan, tidak terdapat biaya lisensi untuk membeli atau menggunakan
Linux.
2. Linux mudah digunakan. Dulu, Linux dikatakan merupakan sistem operasi
yang sulit dan hanya dikhususkan untuk para hacker. Namun, kini,
pandangan ini salah besar. Linux mudah digunakan dan dapat dikatakan
hampir semudah menggunakan Windows.
3. Hampir semua aplikasi yang terdapat di Windows, telah terdapat alternatifnya di Linux. Kita dapat mengakses situs web Open Source as Alternative untuk memperoleh informasi yang cukup berguna dan cukup lengkap tentang alternatif aplikasi Windows di Linux.
4. Keamanan yang lebih unggul daripada Windows. Dapat dikatakan, hampir
semua pengguna Windows pasti pernah terkena virus, spyware, trojan,
adware, dsb. Hal ini, hampir tidak terjadi pada Linux. Di mana, Linux
sejak awal didesain multi-user, yang mana bila virus menjangkiti user
tertentu, akan sangat sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke
user yang lain. Pada Windows, hal ini tidaklah terjadi. Sehingga bila
dilihat dari sisi maintenance / perawatan data maupun perangkat
keras-pun akan lebih efisien. Artikel yang menunjang argumen ini:
5. Linux relatif stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem
operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti. Linux, yang
merupakan varian dari UNIX, juga mewarisi kestabilan ini. Jarang
ditemui, komputer yang tiba-tiba hang dan harus menekan tombol
Ctrl-Alt-Del atau Restart untuk mengakhiri kejadian tersebut. Sehingga,
tidaklah mengherankan bila Linux mempunyai pangsa pasar server dunia
yang cukup besar. Dari hasil riset IDC, pangsa pasar server dunia yang
menggunakan Linux pada tahun 2008 akan mencapai 25,7 % (dapat dibaca di www.eweek.com)
6. Linux mempunyai kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better
backward-compatibilty). Perangkat keras (hardware) yang telah berusia
lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas
Linux. Komputer-komputer yang lama ini tidak perlu dibuang dan masih
dapat digunakan untuk keperluan tertentu dengan menggunakan Linux
(sebagai penunjang informasi dapat membaca artikel “Don’t Throw That Old PC Away–Give It New Life with Linux“).
Selain itu, tidak pernah ditemui dokumen-dokumen yang lebih baru tidak
dapat dibaca pada Linux versi yang lebih lama. Pada Windows, kita seakan
dituntut untuk terus mengikuti perkembangan perangkat keras. Sebagai
contoh, beberapa bulan lalu, telah dirilis Windows Vista. Beberapa
dokumen yang dibuat dalam Windows Vista tidak dapat dibuka dalam Windows
XP. Sehingga, mau tidak mau, kita harus beralih ke Windows Vista, dan
itu berarti meng-upgrade atau membeli perangkat keras (hardware) baru
yang lebih bagus (perangkat keras minimum Windows Vista dapat dilihat www.microsoft.com).
Atau, bisa jadi ada aplikasi-aplikasi yang dibuat beberapa tahun yang
lalu tidak dapat dibuka lagi di Windows Vista, karena sudah tidak
didukung lagi oleh Microsoft.
Kekurangan Linux
1. Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih
‘Windows minded’. Hal ini dapat diatasi dengan pelatihan-pelatihan atau
edukasi kepada pengguna agar mulai terbiasa dengan Linux.
2. Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak
terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang
didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau linuxhardware.org.
3. Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di
Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila
terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila
tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang
dibutuhkan beserta dependencies-nya.
4. Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like
(seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga
syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar
hal-hal baru dan terus-menerus belajar.