G E J A L A
Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni
nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah,
berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau
kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Pada hordeolum
interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata.
Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa
mengganjal pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk.
Kadang mata berair dan peka terhadap sinar. Hordeolum dapat membentuk
abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah.
PENGOBATAN
Pada umumnya hordeolum dapat sembuh sendiri (self-limited) dalam 1-2
minggu. Namun tak jarang memerlukan pengobatan secara khusus, obat
topikal (salep atau tetes mata antibiotik) maupun kombinasi dengan obat
antibiotika oral (diminum).
Urutan penatalaksanaan hordeolum adalah sebagai berikut:
- Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.
- Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin, Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain.
- Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase peradangan. Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Doxycyclin.
- Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan selama 7-10 hari.
Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya atas rekomendasi
dokter berdasarkan hasil pemeriksaan. Adapun dosis antibiotika pada anak
ditentukan berdasarkan berat badan sesuai dengan masing-masing jenis
antibiotika dan berat ringannya hordeolum. Obat-obat simptomatis
(mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan nyeri,
misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, dan sejenisnya.
ANJURAN UNTUK PENDERITA
Hindari mengucek-ucek atau menekan hordeolum. Jangan memencet hordeolum.
Biarkan hordeolum pecah dengan sendirinya, kemudian bersihkan dengan
kasa steril ketika keluar nanah atau cairan dari hordeolum. Tutup mata
pada saat membersihkan hordeolum. Untuk sementara hentikan pemakaian
make-up pada mata. Lepaskan lensa kontak (contact lenses) selama masa
pengobatan.
Kapan dilakukan insisi ?
Dianjurkan insisi (penyayatan) dan drainase pada hordeolum, apabila:
Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obat antibiotika
topikal dan antibiotika oral dalam 2-4 minggu. Hordeolum yang sudah
besar atau sudah menunjukkan fase abses. Setelah insisi dianjurkan
kontrol dalam seminggu atau lebih untuk penyembuhan luka insisi agar
benar-benar sembuh sempurna.
PENCEGAHAN
Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh
wajah agar hordeolum tidak mudah berulang. Usap kelopak mata dengan
lembut menggunakan washlap hangat untuk membersihkan ekskresi kelenjar
lemak. Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi
oleh kuman. Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.
Timbilen Bisa Menyebabkan Kematian !
HORDEOLUM atau yang lebih dikenal sebagai timbilen. Bukan hanya orang
dewasa yang mengalaminya, bayi pun ternyata juga bisa mengalaminya.
Gejalanya hampir sama dengan orang dewasa, bahkan bila tak segera
ditangani, itu bisa menyebabkan kematian.
Spesialis penyakit mata RSU dr Soetomo Surabaya, Dokter Hendrian D. Soebagjo SpMK mengatakan bahwa ada dua tipe timbilen.
- Yakni hordeolum externum, benjolannya terlihat di luar kelopak mata.
- Yang kedua, hordeolum internum yang hanya berupa benjolan yang berada di dalam kelopak mata.
Gejalanya, kadang-kadang anak merasa terganggu, kemudian rewel dan
demam. Keduanya berbahaya, harus mendapat penanganan sedini mungkin agar
sembuh total. Kuman yang mengiritasi adalah penyebabnya. Yang terbanyak
adalah kuman sterptococcus dan staphylococcus.
Penyebaran kuman tersebut antara lain melalui udara. Dikatakan Dokter Hendrian,
“Disarangkan tak sering mengucek-ngucek mata. Terlalu sering dan keras mengucek mata bisa memunculkan luka berukuran sangat kecil (micro lesion). Nah melalui luka itulah bakteri bisa masuk ke dalam tubuh”.
Jika timbilen tak segera diobati, kuman berisiko masuk ke rongga mata. Selanjutnya, menuju ke selaput otak.
“Dalam kondisi begitu, pasien akan mengalami meningitis. Namun bisa juga terjadi abses otak. Kalau sudah begitu, pasien bisa meninggal dunia”.
Pencegahan tentu lebih baik daripada pengobatan. Agar tak timbilen
sebaiknya kesehatan dijaga sebisa mungkin. Terutama bayi atau balita
dengan alergi. Namun meski ada alergi, kalau tak terkontaminasi bakteri,
bayi dan balita tak akan timbilen.
’’POLES’’ Timbil dengan Bawang Putih
BAWANG putih (Allium sativum L) tentu sudah tak asing terdengar di
telinga kita. Bahkan ibu-ibu rumah tangga hampir saban hari
menggunakannya sebagai bumbu pawon. Selain rasanya yang sedap dan gurih,
umbi lapis satu ini berbeda dari bawang merah, dan tidak membuat mata
terasa pedih. Tanaman yang bersinonim Porruni sativum Mill dan bergabung
di dalam familia Amaryhlidaceae ini termasuk herba semusim yang
berbatang semu, dan berwarna hijau. Daunnya tunggal berupa roset akar,
berbentuk lanset, dengan ujung runcing dan berwarna hijau. Umbinya
tebal, dengan perbungaan berbentuk payung dan berwarna putih. Selain
kesedapan dan kegurihan rasa yang dimiliki, bawang putih juga memiliki
potensi besar sebagai obat tradisional. Cara ini sudah lama dimanfaatkan
masyarakat Indonesia untuk mengobati beberapa penyakit. Namun
orang-orang yang hidup di zaman modern makin melupakannya, bahkan mulai
tidak tahu kalau bawang memiliki aneka khasiat obat.
Solusi Tepat Anda pernah mengalami penyakit mata yang biasa disebut timbilan (timbilen; Jw)?
Timbilan memang mengganggu.
Belum lagi rasanya yang gatal, perih, dan mengganjal kelopak mata. Risih bukan?
Nah, bagi Anda yang menderita timbilan tidak perlu khawatir.
Karena, bawang putih http://herbal-obat.blogspot.com/2012/11/tips-cara-menyembuhkan-mata-bintitan.htmldapat menjadi solusi tepat untuk mengatasinya. Umbi
lapis ini mengandung beberapa kandungan alami yang terkandung dalam
tiap-tiap getahnya. Kandungan tersebut berupa minyak atsiri,
alildisulfida, dialildisulfida, alisin, aliin, enzim alinasa,
triglikosida, vitamin A, vitamin B, dan hormon kelamin. Perlu diketahui,
bawang putih memiliki sifat khas yang menghangatkan, tajam tetapi
halus. Bagian yang digunakan untuk mengobati mata timbilan adalah umbi
lapisnya. Bahan yang digunakan sangat simple, yaitu cukup menyediakan
sebutir bawang putih yang sudah dicuci bersih dan dikupas. Kemudian,
potong bagian ujungnya agar dapat memoles bagian mata yang timbilan
dengan mudah. Poles timbil dengan irisan bawang secara perlahan-lahan
dan searah. Pada bagian ini perlu kehati-hatian, karena salah-salah bisa
mengenai mata. Lakukan berulang-ulang pada pagi dan sore hari, sampai
timbil mengempis. Mulailah menjaga kesehatan, karena sehat mahal
harganya.
source:http://herbal-obat.blogspot.com/2012/11/tips-cara-menyembuhkan-mata-bintitan.html