Konjungsi, konjungtor, atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang
menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan
kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan
kalimat. Contoh: dan, atau, serta, tetapi, sementara itu, sedangkan, dan selanjutnya.
Contoh : 1).
Yang pertama sering disebut mahkluk
hidup dan yang kedua disebut mahkluk
mati.
2). Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan
darah, tetapi tumbuh-tumbuhan hidup.
Keberadaan konjungsi pada sebuah kalimat dapat menyebabkan kalimat tersebut
menjadi kompleks. Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi
kalimat simpleks dan kalimat kompleks.
Kalimat
simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri
atas satu struktur dengan satu verba utama.
Contoh : 1). Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam mahkluk
hidup.
2). Tumbuh-tumbuhan [[yang
ditanam di kebun itu]] tergolong ke dalam mahkluk hidup.
Seperti yang terlihat pada contoh (1) dan (2), verba utama
itu ialah tergolong. Verba ditanam, yang terletak pada bagian yang
diletakkan di dalam tanda [[ ... ]], bukan verba utama. Pada dasarnya, bagian
yang diletakkan di dalam tanda [[ ... ]] dapat dibuang dan hanya merupakan
penjelas nomina yang ada didepannya.
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur
atau lebih dengan dua verba atau lebih.
Contoh : a). Yang pertama sering disebut mahkluk hidup dan yang kedua disebut mahkluk mati.
b). Tanaman kacang itu akan tumbuh subur apabila petaninya rajin menyiramnya.
Amatilah dengan cermat. Ternyata kalimat kompleks merupakan rangkaian dua kalimat atau lebih dengan konjungsi sebagai alat perangkainnya. Pada contoh (a), konjungsi yang digunakan adalah dan, sedangkan pada contoh (b), konjungsi yang digunakan adalah apabila.