Ciri tubuh
Ciri tumbuhan berbiji meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan
ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon
dengan tinggi melebihi 100 m. masalnya pohon konifer Sequoiadendron
giganteum d taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sektar 115
m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan
berbiji sangat bervariasi, yaitu Pohon, misalnya jati, duku, kelapa,
beringin, cemara; Perduk, misalnya mawar, kembang merak, kembang sepatu;
semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili,
serta bunga krokot.
Struktur dan fungsi
Tumbuhan berbiji merupakan heterospora. Tumbuhan berbiji
membetuk struktur megasporangia dan mikrosporangia yang berkumpul pada
suatu sumbuh pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus pada
konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga. Seperti halnya pada tumbuhan
lain, spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam
sporangia. Akan tetapi, pada tumbuhan berbiji, megaspora tidak
dilepaskan melainkan dipertahankan. Megasporangia mendukung perkembangan
gametofit betina dan menyediakan makanan serta air. Gametofit betina
akan tetap berada dalam sporangium, menjadi matang dan memlihara
generasi sporofit berikutnya setelah terjadi pembuahan. Pada
mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora. Mikrospora yang
mencapai sporofit akan berkecambah membentuk serbuk sari yang tumbuh
menuju kearah bakal biji untuk membuahi gametofit betina. Pada tumbuhan
berbiji, istilah mikrospora merupakan serbuk sari, mikrosporangium
merupakan kantung serbuk sari, dan mikrosporofil merupakan benagsari.
Istilah megaspora merupakan kandung lembaga (kantung embrio),
megasporangium merupakan bakal biji, dan megasporofil merupakan daun
buah (karpela).
Cara hidup dan habitat reproduksi
Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji
ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji
merupakan tumbuhan fotoautotrof.
Klasifikasi
Berdasarkan kajian filogeni menggunakan DNA kloroplas (cpDNA) saat
ini dapat dikelompokkan berbagai anggota tumbuhan berbiji sebagai
berikut.
Tumbuhan berbiji sendiri memiliki
tumbuhan paku sejati (Pteridophyta) sebagai kerabat terdekat.
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)
Gymnospermae
berasal dari bahasa Yunani yaitu, Gymno =terbuka atau telanjang dan
sperma=biji. Anggota Gymnospermae memiliki ciri utama berupa bakal biji
yang tumbuh pada permukaan megasporafil (daun buah). Tumbuhan ini
memiliki habitus semak, perdu, atau pohon. Akarnya merupakan akar
tunggang, batang tumbuhan tegak lurus dan bercabang-cabang.
- Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya, sporofil
terpisah-pisah atau membentuk stabilus jantan dan strobilus betina.
Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua.
Penyerbukan pada gymnospermae hampir selalu dengan cara anemogami
(bantuan angin). Waktu penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang.
Gymnospermae dibagi menjadi empat klad, ada yang menjadikannya sebagai kelas, namun sekarang dianggap sebagai divisi tersendiri, yaitu:
- Cycadophyta (sebagai kelas berakhiran -psida, sehingga menjadi Cycadopsida)
- Pinophyta (Pinopsida)
- Gnetophyta (Gnetopsida)
- Ginkgophyta (Ginkgopsida)
Anthophyta atau Angiospermae (tumbuhan berbunga)
Penyebutan kelompok ini sekarang lebih disukai menggunakan
tumbuhan berbunga
daripada tumbuhan berbiji tertutup. Pengelompokan klasik menjadi
Dicotyledoneae (tumbuhan berkeping biji dua) dan Monocotyledoneae
(tumbuhan berkeping biji tunggal) berdasarkan filogeni molekuler
sekarang dianggap tidak valid karena kelompok yang pertama tidak
holofiletik. Ke dalam Anthophyta sekarang terdapat delapan kelompok besar yang perinciannya masih terus dikaji.
Manfaat tumbuhan berbiji bagi manusia
Jenis tumbuhan berbiji yang dimanafaatkan bagi kepentingan manusia antara lain sebagai berikut:
- Gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama sebagian besar penduduk di dunia.
- Kacang, tomat, kol, kentang, dan wortel merupakan makanan sayuran sebagai sumber serat, protein, dan vitamin.
- Kapas dan rami sebagai bahan sandang.
- Kayu sebagai bahan papan dan perabotan.
- Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen.
- Berbagai jenis bunga untuk dekorasi, upacara adat dan agama, serta kosmetik.